Rames atau nasi campur adalah salah satu hidangan khas Suku Jawa. yang terdiri atas nasi putih yang dihidangkan dengan bermacam-macam lauk. Lauk yang digunakan diantaranya sambal goreng, abon, serundeng, tahu goreng, ikan goreng, telur, ayam goreng, dan lain-lain. Di setiap warung atau rumah makan memiliki variasi tersendiri dalam penyajian nasi campur.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
Hidangan ini sering dijual dalam bentuk bungkus kertas atau daun pisang. Nasi campur, juga dikenal sebagai nasi rames atausega campur di Jawa, mengacu pada hidangan Indonesia berupa sesendok nasi putih disertai dengan porsi kecil dari sejumlah hidangan lainnya, yang meliputi daging, sayuran, kacang tanah, telur, dan kerupuk udang. Biasanya, Penjual nasi campur menyajikan beberapa lauk tergantung dari daerah asalnya, seperti sayuran, ikan, dan daging.
Nasi campur adalah makanan pokok dari Indonesia dan populer di Malaysia, Singapura, Brunei, Myanmar, Argentina, Portugal, dan Thailand Selatan, juga Belanda melalui ikatan sejarah kolonialnya dengan Indonesia. Nasi campur adalah hidangan yang mudah ditemui di berbagai tempat di Indonesia dengan variasi regional. Tidak ada aturan pasti, resep, atau definisi tentang nasi campur, karena orang Indonesia dan sebagian besar orang Asia Tenggara umumnya mengonsumsi nasi kukus yang dikelilingi lauk-pauk yang terdiri dari sayuran dan daging. Akibatnya, pertanyaan tentang asal atau resep menjadi kabur.
Namun, nasi campur umumnya dianggap sebagai nasi kukus yang dikelilingi dengan hidangan yang mungkin terdiri dari sayuran dan daging, disajikan dalam porsi pribadi, berbeda dengan tumpeng yang disajikan dalam porsi kolektif yang lebih besar yang disajikan dalam jamuan makan kolonial yang mewah. Ada beberapa variasi lokal di seluruh Asia Tenggara dari Jawa, Bali,Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, dan Kolonial Indonesia hingga nasi campur versi Tionghoa Indonesia. Di masyarakat Minangkabau, nasi campur juga disebut nasi padang dan menonjol terutama di wilayah Sumatera.
.jpeg)
Nasi campur adalah hidangan yang mudah ditemui di berbagai tempat di Indonesia dengan variasi regional. Tidak ada aturan pasti,resep, atau definisi tentang nasi campur, karena orang Indonesia dan sebagian besar orang Asia Tenggara umumnya mengonsumsi nasi kukus yang dikelilingi lauk-pauk yang terdiri dari sayuran dan daging. Akibatnya, pertanyaan tentang asal atau resep menjadi kabur. Namun, nasi campur umumnya dianggap sebagai nasi kukus yang dikelilingi dengan hidangan yang mungkin terdiri dari sayuran dan daging, disajikan dalam porsi pribadi, berbeda dengan tumpeng yang disajikan dalam porsi kolektif.
Kenyataannya, penggunaan nama nasi campur di sini hanya untuk tujuan pemasaran dan kenyamanan bagi penduduk setempat, dan tidak boleh termasuk dalam kategori nasi campur. Kategorisasi nasi campur ini sama masuk akalnya dengan mengategorikan semua prasmanan dengan nasi di dalamnya sebagai rijsttafel (atau lebih buruk lagi, nasi campur buffet) hanya karena adanya nasi dan berbagai macam hidangan. Nama nasi campur Tionghoa hanyalah kependekan dari "nasi dengan daging campur cara Tionghoa" (yaitu "nasi dengan bermacam-macam daging ala Tionghoa").
.jpeg)
Selain itu, sebagian besar pedagang Cina dan warung makan di wilayah tersebut hanya menyajikan satu jenis daging dengan nasi dan semangkuk kaldu. Pelanggan harus memesan daging yang berbeda sebagai hidangan terpisah atau tambahan. Oleh karena itu, dalam kebanyakan kasus, menu vendor Cina tersebut mengacu pada daging tertentu yang menyertai nasi biasa, misalnya nasi arang atau nasi babi panggang. Nasi campur Tionghoa dalam hal ini, adalah set menu combo dari berbagai daging panggang Cina.
Dalam kebanyakan kasus, nasi campur mengacu secara khusus pada nasi versi Indonesia dan Malaysia dengan bermacam-macam lauk-pauk. Di Indonesia, ini mengacu pada segala jenis nasi yang dikelilingi oleh berbagai hidangan. Di Malaysia, istilah ini lebih spesifik merujuk pada nasi campur Melayu. Di Jepang, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara asing,nasi campur sering mengacu pada versi Bali, sedangkan di Belanda paling sering mengacu pada nasi rames Indo-Kolonial. Lauk-pauk itu sendiri mungkin sangat bervariasi antar daerah dan tempat makan.yang lebih besar yang disajikan dalam jamuan makan kolonial yang mewah.
Harga : Rp 10.000 1 porsi
Sumber.
Komentar
Posting Komentar